BANTUAN BIBIT TANAMAN PANGAN SECARA SPONTANITAS KEPADA MASYARAKAT DI LINGKUNGAN ESM

Gambar
Organisasi Ekowisata Sungai Mudal secara spontanitas menyalurkan bantuan bibit tanaman pangan kepada masyarakat di lingkungan ESM yang secara kebetulan membutuhkan bibit tanaman pangan. Pada awalnya  program bansos yang telah disepakati di organisasi berupa: Bantuan Sosial bertepatan pada bulan suci Ramadhan, Bantuan sosial berupa pembangunan Sarpras bertepatan dengan Harlah Organisasi Tgl 28 Februari, dan Bansos yang sifatnya temporer (apabila anggota masyarakat di sekitar ESM ada yang menderita sakit, Program bantuan RTLH, dll) Dalam rencana organisasi ESM akan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar ESM, mengenai kebutuhan bibit tanaman pangan dan tanaman konservasi, yang akan disalurkan ketika musim hujan tiba. Dari sosialisasi tersebut akan dimiliki data  bibit tanaman pangan dan konservasi yang dibutuhkan masyarakat. Bantuan bibit secara spontanitas tersebut merupakan ide organisasi ESM agar, masyarakat sekitar bisa tercukupi akan kebutuhan sayur mayur dan tanaman pang

BENCHMARK DARI PT. PLN (Persero) UNIT INDUK WILAYAH SULAWESI SELATAN - SULAWESI TENGGARA DAN SULAWESI BARAT

Benchmark / Kunjungan dari PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan - Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat 








Benchmarking adalah suatu proses yang biasa digunakan dalam manajemen atau umumnya manajemen strategis, dimana suatu unit/bagian/organisasi mengukur dan membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan serupa unit/bagian/organisasi lain yang sejenis baik secara internal maupun eksternal.
Tujuan utama dari Benchmarking adalah untuk memahami dan mengevaluasi proses ataupun produk saat ini sehingga menemukan cara atau “Praktek Terbaik” untuk meningkatkan proses maupun kualitas produk. Benchmarking dapat dilakukan untuk proses produksi, produk, jasa maupun sistem dalam suatu organisasi.


Pada hari Senin, 03 Februari 2020 di Ekowisata Sungai Mudal ada kunjungan / Benchmark dari PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan - Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.
Dari PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan - Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat adalah : Bapak Eko Wahyu Prasongko (Manager Komunikasi) dan Bapak Syahlan (Junior Analyst Komunikasi dan Humas)
Dalam kunjungan tersebut didampingi Ibu Rachmawati, Ibu Endang S, Ibu Asri Rahayu dari PT PLN  (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Yogyakarta.

Materi benchmark antara lain :
1. Awal berdirinya Ekowisata Sungai Mudal.
2. Kondisi setelah menjadi Binaan PT. PLN (Persero).
3. Manajemen Organisasi.

Tanggapan dari Pengurus Ekowisata Sungai Mudal adalah sebagai berikut:
(1) Awal berdirinya Ekowisata Sungai Mudal.
(a) Ekowisata Sungai Mudal berdiri pada tanggal 28 Februari 2015, diawali kegiatan kerja bakti yang merupakan kepedulian dari warga masyarakat Pedukuhan Banyunganti pada tempat wisata yang berdiri di bawah aliran / bantaran Sungai Mudal, yaitu  wisata alam Air Terjun Kembangsoka, Gunungkelir, Jatimulyo dan wisata alam Air Terjun Kedung Pedut, Kembang, Jatimulyo. Karena pada awalnya berdirinya destinasi wisata tersebut kebiasaan buang sampah, buang air besar di bantaran sungai masih dianggap biasa. Setelah diadakan gerakan Gotongroyong masyarakat menjadi sadar, dan mempunyai komitmen untuk tidak membuang sampah di bantaran sungai dan Stop BABS.
Dari kegiatan kerja bakti tersebut menimbulkan ide dari sebagian masyarakat agar bantaran sungai mudal dan area sekitarnya dijadikan tempat wisata seperti yang telah berdiri bantaran sungai di bawahnya, yaitu wisata alam Kembangsoka dan wisata alam Kedung Pedut.
Dari keinginan masyarakat tersebut akhirnya diadakan rapat yang dari hasil rapat tersebut mengambil kesepakatan membentuk organisasi wisata dengan nama Taman Sungai Mudal, Setelah berdirinya Ekowisata Taman Sungai Mudal mulai bulan Juni 2015 sudah menjadi tempat kunjungan wisatawan sebelum mengarah ke obyek wisata Kembangsoka, Kedung Pedut dan Kalibiru. Bahkan kunjungan liburan akhir tahun 2015 dan tahun baru 2016 terjadi peningkatan yang signifikan. 
(b) VISI dan Misi Ekowisata Taman Sungai Mudal
                                                      
VISI

Sebagaimana telah dirumuskan dan disepakati bersama dengan melibatkan seluruh eksponen Pengelola Taman  Sungai  Mudal,  visi  Taman  Sungai Mudal  adalah :

"Terwujudnya Ekowisata Taman Sungai Mudal dengan Lingkungan Yang Hijau, Udara Bersih, Air Sehat dan Indah Sebagai Pendukung Kehidupan Di Desa Jatimulyo Melalui Peran Serta Masyarakat, Pemerhati Lingkungan dan Pemerintah’’

Lingkungan Yang Hijau
Yaitu suatu kondisi dimana suatu lingkungan yang memberikan kenyamanan, kesejukan dan kedamaian. Lingkungan Hijau merupakan salah satu Jantung kehidupan masyarakat oleh sebab itu Lingkungan hijau perlu ditata dan dilestarikan apa bila ingin hidup sehat.

Udara Bersih
Dengan lingkungan yang hijau, lingkungan yang bersih dan pencemaran lingkungan terjaga, maka akan didapat udara yang bersih. Oleh sebab itu udara harus di jaga  secara dini jangan sampai terjadi pencemaran yang dapat mengakibatkan penyakit saluran pernapasan. Oleh sebab itu biarkanlah udara tetap bersih dan kalau ingin hidup sehat.

Air Sehat
Air merupakan sumber dari semua sumber kehidupan, baik itu manusia, hewan dan tanaman, hampir setiap waktu tidak lepas dari air, untuk kebutuhan hidup sehari-sehari. Tanpa air manusia, ternak dan tanaman tidak akan hidup. Oleh sebab itu sumber-sumber air  yang ada perlu dijaga dari pencemaran dan tetap dijaga kelestariannya agar air tetap bersih dan sehat untuk dikonsumsi.

Indah
Indah merupakan salah satu kata baku yang sering diucapkan tetapi sulit untuk dilaksanakan, Sesuatu akan kelihatan indah apa bila diatur dan ditata sedemikian rupa sehingga kelihatan rapi dan indah, oleh sebab itu, supaya lingkungan tetap kelihatan rapi dan indah maka jagalah kelestarian lingkungan agar tetap kelihatan indah dan alami.


MISI

Dengan kesadaran bahwa visi merupakan keinginan ideal dan pencapaiannya bersifat jangka panjang, maka untuk merealisasikannya diperlukan misi. Adapun misi  Ekowisata Taman Sungai Mudal  sebagai berikut :

  • Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan Visi Ekowisata Taman Sungai Mudal.
  • Meningkatkan dan Mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih, indah dan lestari.
  • Meningkatkan Pengendalian terhadap Pencemaran dan Perusakan Lingkungan melalui pembinaan dan koordinasi untuk pelestarian lingkugan hidup.


(2) Kondisi Setelah menjadi binaan PT. PLN (Persero)

Pada akhir tahun 2015 Ekowisata Taman Sungai Mudal kedatangan tamu istimewa, yaitu Bapak Paulus Kardiman ( Bagian Humas PT PLN (Persero) Area Yogyakarta. Pada awalnya Bapak Paulus Kardiman menanyakan kegiatan apa?, Programnya apa?, dan tujuan didirikannya Ekowisata Sungai Mudal. Setelah mendapatkan jawaban dari pengelola yang waktu itu diketuai oleh Sdr. Sutimin. 

Pada kunjungan berikutnya Pak Paulus Kardiman mengajak Tim Humas PT PLN (Persero) Area Yogyakarta, ( Ibu Rachmawati, Ibu Endang, Bapak Sutiman, Ibu Asri dan Mas Azmi). Di kunjungan tersebut   Pak Paulus Kardiman dan Tim menawarkan binaan dari PT PLN (persero) Area Yogyakarta secara berkelanjutan. Dan ada saran dari Bu Rachmawati agar nama Ekowisata Taman Sungai Mudal diganti menjadi Ekowisata Sungai Mudal dengan harapan agar ruang lingkup program kerja organisasi lebih mengarah pada kegiatan pelestarian lingkungan yang golnya adalah peningkatan kesadaran dan kesejahteraan masyatrakat. Dan diharap Organisasi segera mengajukan permohonan dana dari Program Bina Lingkungan Tahun 2016. 
Dari usulan/proposal tersebut disetujui untuk diluncurkan dana Bina Lingkungan tahun 2016 untuk kegiatan antara lain: 

TAHAP I (September 2016)

(1) Pembangunan Musholla
(2) Renovasi Sarana air bersih untuk Masyarakat 
Renovasi Sarana Air Bersih untuk masyarakat, kegiatan ini untuk mengaktifkan kembali Sarana dan prasarana air bersih eks PDAM yang tidak berfungsi maksimal, dengan pengadaan mesin Submersible dan instalasinya, Dan juga telah dipasang meter listrik dengan daya 3500 VA. Rencana pemanfaat air tersebut dapat mencapai 135 KK ditambah Kantor Kades Jatimulyo, Pasar Desa (pasar Cublak), SMKN 1 Girimulyo, SDN Sokomoyo 1 dan SMPN 3 Girimulyo. Untuk pengelolaannya sudah dibentuk OKAM (Orgnisasi Kelola Air Mandiri) bernama OKAM "Tirta Manunggal" dengan Ketua Saudara Sakimin. Untuk saat ini baru 60 KK yang bisa memanfaatkan air bersih dengan metode meter air.
(3) Penanaman Tanaman Pala 1000 pohon
Penanaman 1000 batang bibit Pohon Pala di sekitar area Ekowisata Sungai Mudal, dengan tujuan untuk konservasi alam yaitu untuk mencegah tanah longsor dan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pohon Pala dapat berbuah mulai umur tanaman 4 tahun. Selain itu pohon pala adalah pohon serbaguna, karena dari daun, batang, buah, biji semuanya dapat dimanfaatkan. Daunnya bisa disuling menjadi minyak atsiri, kulit buah untuk manisan pala dan sirup pala, sedang biji dan fulinya berfungsi untuk bahan rempah-rempah dan obat-obatan.
(4) Pembangunan jalan setapak
 Pembangunan jalan setapak dengan jarak 110 meter dari kolam pemandian gedoya sampai dengan jembatan di dekat  pintu masuk sebelah atas / musholla "Tombo Ati". Sebelum mendapatkan sentuhan dari program Bina Lingkungan / CSR dari PT.PLN (Persero) kondisi jalan setapak masih jalan tanah, sehingga apabila hujan turun jalan sangat licin dan sering pengunjung terpeleset dan jatuh. Setelah jalan setapak terbangun pengunjung dengan nyaman dapat sampai ke lokasi.

TAHAP II (Desember 2016)

1. Pengadaan Tenda Kemping sebanyak 21 pcs, terdiri dari Tenda Dome 16 pcs (kapasitas 6 orang 9 pcs, kapasitas 4/5 sebanyak 7 pcs, dan Tenda Prisma kapasitas 10/12 orang  sebanyak 5 pcs. sedangkan daya tampung Camping Ground Ekowisata Sungai Mudal kurang lebih 150 orang. Dalam perencanaan area kemping akan dikembangkan di lokasi tidak jauh dari tempat wisata ini, dengan daya tampung 1000 orang dengan lahan 1,5 Hektare.

2. Pengadaan Sound System untuk kegiatan pertemuan/rapat  dan outbound serta sound system untuk musholla. Mengingat gazebo di tempat wisata ini sering digunakan untuk rapat dan area lapang juga berfungsi untuk tempat kegiatan outbound maka perlu sekali untuk sarpras penunjang kegiatan berupa seperangkat soundsystem.

3. Pengadaan rangka rumah tenda dan atap, untuk kepentingan acara seremonial di Ekowisata Sungai Mudal. Pengadaan rumah tenda tersebut sejumlah 2 unit dengan ukuran 4 x 6 meter.

Bantuan Program Bina Lingkungan Pada tahun 2017 untuk alokasi kegiatan sebagai berikut:
1. Pembangunan Gapura Selamat Datang
Pembangunan Gapura Selamat datang dibangun di Sisi Barat Parkir Bawah 
Biaya Pembangunan.

2. Pengadaan Bibit Anggrek 
Biaya pengadaan Bibit Anggrek.

3. Pengadaan Peralatan keselamatan (Safety) untuk kegiatan Rappelling
Biaya pengadaaan Peralatan Safety.
Peralatan tersebut antara lain : Jaket pelampung, webing, Tali Karmantel, Helmet, Figure eight, Harness

4. Pembangunan Jembatan Penghubung
Jembatan penghubung tersebut dibangun di sisi barat bantaran sungai
Biaya pembangunan jembatan penghubung.


Bantuan Program Bina Lingkungan Pada tahun 2019 untuk alokasi kegiatan sebagai berikut:

Bantuan tersebut dialokasikan untuk pengadaan :
1. Small Board 10 unit
2. Sign Board 2 unit
3. Vertical Banner 9 unit
4. Papan nama Gapura Pintu Masuk Bawah 1 unit, dan
5. Papan Nama Gapura Pintu Masuk Atas 1 unit


Pada Tahun 2017 Ekowisata Sungai Mudal juga mendapatkan bantuan CSR berupa PLT Picohidro dari PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) Bandung .

Dari bantuan-bantuan dari Program CSR dan Bina Lingkungan tersebut pengelola juga sadar harus dapat mengimbangi dengan swadaya baik perawatan maupun pengadaan sarpras yang lainnya. misalnya untuk tahun 2018 ESM telah membuat Wahana Sky Bike, Flying Fox dan Tree Top Anak-anak, dan Tahun 2019 ESM telah melakukan rehab kolam pemandian bawah dan kolam pemandian atas, Rehab musholla, Membangun Kantor ESM, Membuat Taman, membuat pegangan di tepi jalan setapak dari kolam pemandian bawah sampai kolam pemandian atas sehingga pengunjung merasa nyaman dan amanmelintasi jalan tersebut. 

Untuk kegiatan tahun 2020 telah dimulai pembangunan kolam pemandian anak-anak volume 4 x 6 meter dan kolam pemandian volume 7 x 20 meter, yang selanjutnya akan dibangun juga jembatan dan pagar pengaman mata air mudal. Semuanya ujud dari kepedulian PT PLN (Persero) yang menumbuhkan kesadaran pengelola ESM untuk berswadaya, demi pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

(3) Manajemen Organisasi

Dalam pengelolaan Ekowisata Sungai Mudal organisasi berpedoman pada Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang sudah dibuat Organisasi. Yang di dalam AD/ART tercantum aturan organisasi dari Tujuan, Visi, Misi sampai dengan pembubaran organisasi.


(4) Perijinan
Tidak kalah penting bahwa setiap usaha wisata harus terdaftar melalui izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).
Dalam rencana Organisasi Ekowisata Sungai Mudal tahun 2020 ini akan melaksanakan pendaftaran usaha pariwisata (TDUP) dengan lampiran perijinan yang lain antara lain :
- Ijin Lingkungan (UKL-UPL)
- Izin mendirikan Bangunan (IMB) 
- Badan Hukum Organisasi, yang rencananya Badan Hukum organisasi Ekowisata Sungai Mudal adalah Koperasi yaitu : Koperasi Serba Usaha Ekowisata Sungai Mudal.





Komentar

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar Anda mengenai artikel / postingan di atas

Postingan populer dari blog ini

BANTUAN BIBIT TANAMAN PANGAN SECARA SPONTANITAS KEPADA MASYARAKAT DI LINGKUNGAN ESM

BANTUAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN PT. PLN (Persero) TAHUN 2019

HARGA PAKET MAKRAB, KEMPING,OUTBOUND & SEWA TEMPAT