BANTUAN BIBIT TANAMAN PANGAN SECARA SPONTANITAS KEPADA MASYARAKAT DI LINGKUNGAN ESM

Gambar
Organisasi Ekowisata Sungai Mudal secara spontanitas menyalurkan bantuan bibit tanaman pangan kepada masyarakat di lingkungan ESM yang secara kebetulan membutuhkan bibit tanaman pangan. Pada awalnya  program bansos yang telah disepakati di organisasi berupa: Bantuan Sosial bertepatan pada bulan suci Ramadhan, Bantuan sosial berupa pembangunan Sarpras bertepatan dengan Harlah Organisasi Tgl 28 Februari, dan Bansos yang sifatnya temporer (apabila anggota masyarakat di sekitar ESM ada yang menderita sakit, Program bantuan RTLH, dll) Dalam rencana organisasi ESM akan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar ESM, mengenai kebutuhan bibit tanaman pangan dan tanaman konservasi, yang akan disalurkan ketika musim hujan tiba. Dari sosialisasi tersebut akan dimiliki data  bibit tanaman pangan dan konservasi yang dibutuhkan masyarakat. Bantuan bibit secara spontanitas tersebut merupakan ide organisasi ESM agar, masyarakat sekitar bisa tercukupi akan kebutuhan sayur mayur dan tanaman pang

BANTUAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN PT. PLN (Persero) TAHUN 2020 DIIKUTI KESADARAN ORGANISASI UNTUK BERSWADAYA

PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SUNGAI, PEMBANGUNAN KOLAM ANAK-ANAK DAN PERIJINAN TEMPAT PARIWISATA

Seiring dengan perkembangan Ekowisata Sungai Mudal untuk melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan di area Ekowisata Sungai Mudal ditempuh dengan cara swadaya organisasi ESM,  bantuan dari pemerintah dan bantuan dari Program Bina Lingkungan PT. PLN (Persero). Ekowisata Sungai Mudal  sejak Tahun 2016  menjadi binaan PT. PLN (Persero). 

Pada Tahun 2020 ini Ekowisata Sungai Mudal mendapat kepercayaan dari PT. PLN (Persero) untuk melaksanakan bantuan Program Bina Lingkungan sesuai program yang di ajukan oleh Tim Penerima Program Bina Lingkungan PT. PLN (Persero). Untuk tahun 2020 ini program yang disetujui sebagai berikut:

1.    Program Sekolah Sungai.

Krisis lingkungan hidup dan perhatian pada kerusakan habitat (ekosistem) sungai mendorong lahirnya Sekolah Sungai. Indonesia selalu terancam krisis air yang selanjutnya berdampak pada krisis pangan, krisis energi dan lain-lain. Sekolah Sungai merupakan salah satu jalan yang efektif dan strategis untuk menyiapkan masyarakat dan lingkungan menghadapi krisis air. Relasi simbiosis mutualisme perlu dibangun antara masyarakat dan sungai sebagai bagian dari penyelamatan lingkungan hidup (bumi).

Sekolah sungai merupakan perwujudan dari salah satu upaya untuk  menghemat dan melestarikan air / Sumber Air (Mataair) yang ada.  Program ini dilaksanakan dalam rangka  untuk menunjang keberhasilan pembangunan lingkungan hidup  berkelanjutan. Pada skala dunia, air mendapat perhatian dalam upaya menjaga keberlanjutan planet bumi, oleh karenanya air yang ada di perdesaan dan perkotaan-pun dan yang ada di sekitar permukiman manusia sangat penting dikelola dengan baik. Artinya, air di sungai menjadi penting bagi pelestarian ekosistem kehidupan manusia di perdesaan maupun di perkotaan.

Sekolah Sungai tepat untuk menghadapi ancaman krisis air. Oleh karenanya, Sekolah Sungai harus memperhatikan panca daya sungai :

1.    Sungai itu harus URIP, air yang memberi kehidupan;

2.    Sungai itu harus WARAS, sungai yang menyehatkan;

3.    Sungai itu harus WASIS, sungai yang bisa membangkitkan kesadaran masyarakat;

4.    Sungai itu harus WANGUN, sungai yang rapi, tertata  dan indah;

5.    Sungai  itu harus RAHAYU, sungai yang lestari.

Sungai-sungai umumnya banyak  sampah, limbah, terutama sungai yang berada di pemukiman dan perkotaan. Sungai yang dikelola-pun kadang kurang diperhatikan kaitannya dengan ekosistem. Pada sisi lain, masyarakat tidak lagi memperhatikan sungai dan bahkan meninggalkan sungai, padahal sungai adalah alam yang sangat berguna bagi manusia.

Peran sungai sangat vital, maka penting untuk mengembalikan kesadaran masyarakat mengenai pelestarian sungai. Sungai memiliki peran strategis, diantaranya sebagai penyedia air, menanggulangi banjir, menanggulangi kekeringan, sebagai sarana  pembentuk iklim mikro, faktor penentu kesehatan ekosistem, jalur hijau, dan wahana pendidikan.

Restorasi sungai hadir sebagai gerakan mengubah pola pikir masyarakat, dengan membangkitkan kesadaran bahwa sungai mulai terancam dan perlu dilestarikan. Sungai-sungai kini telah tercampur oleh sampah dan limbah serta luput dari perhatian masyarakat. Potensi positif yang dapat dihasilkan dari sungai juga berkurang. Gerakan restorasi sungai bertujuan untuk mengembalikan jati diri sungai sebagai kawasan ekologis dengan keragaman flora dan fauna yang bermanfaat untuk masyarakat sambil dilestarikan.

Pendidikan merupakan salah satu jalur penting dan strategis untuk mengubah keadaan dalam jangka panjang. Lewat pendidikan terjadi perubahan mindset orang, komunitas dan masyarakat yang makin luas. Pendidikan merupakana kunci perubahan dan sangat efektif mengubah keadaan mulai dari manusia. Pendidikan sangat penting dalam pelestarian lingkungan. Pendidikan berperan sangat penting dalam mengubah mindset dan perilaku manusia dan berpotensi melestarikan planet bumi.

Sarana dan prasarana yang akan dilaksanakan di program ini antara lain :

(1) Rumah Limasan

(2) Meja dan Kursi

(3) Almari / Rak Buku

(4) Sound System

(5) Proyektor

(6) Buku untuk bahan bacaan pengunjung

(7) Aquarium untuk sample Biota Air Lokal. 

(8) Dan lain-lain (Menyesuaikan)

Untuk buku sudah ada buku bantuan pemerintah sebanyak 1000 buku (500 judul)













Persiapan Speaker Portable




Persiapan Proyektor



2.    Pembangunan Kolam Pemandian Anak-anak.

Di Ekowisata Sungai Mudal belum tersedia sarana dan prasarana kolam pemandian yang dihitung lebih aman dan nyaman bagi anak-anak kecil, meskipun saat ini tersedia kolam alami di bantaran kali yang aman bagi anak kecil, namum dalam segi kenyamanan masil bisa dinilai kurang. Seiring dengan upaya kelengkapan sarana untuk mandi, mainan air  dan renang Ekowisata Sungai Mudal berkat bantuan Bina Lingkungan PT. PLN (Persero) mulai membangun Kolam Renang / Pemandian untuk anak-anak dengan volume lebih kurang 21 meter x 11 meter dibuat menjadi 3 petak kolam.







Calon area kolam pemandian anak-anak








Persiapan Pengadaan Meja dan  Kursi untuk sarana Pembelajaran Sekolah Sungai & Perpustakaan

Persiapan Rak Buku untuk menyimpan/ menaruh buku Perpustakaan


3.    Perijinan Usaha Pariwisata.

Tempat Wisata dikatakan legal / diakui oleh pemerintah apabila tempat wisata tersebut telah memiliki izin beroperasi oleh pemerintah.

Izin berupa Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) yang sebelumnya harus bisa melengkapi beberapa persyaratan antara lain:

(1)  Badan Hukum Organisasi ( Organisasi / BH. Koperasi dll)

(2)  Izin Mendirikan Bangunan (IMB) terhadap bangunan yang telah ada di Area Wisata (di DPMPT KP)

(3)  Izin Lingkungan (di Dinas Lingkungan Hidup KP)

Semoga 3 (tiga) program ini bisa terwujud berkat bantuan Program Bina Lingkungan PT. PLN (Persero) dan diimbangi dengan Swadaya Organisasi.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANTUAN BIBIT TANAMAN PANGAN SECARA SPONTANITAS KEPADA MASYARAKAT DI LINGKUNGAN ESM

BANTUAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN PT. PLN (Persero) TAHUN 2019

HARGA PAKET MAKRAB, KEMPING,OUTBOUND & SEWA TEMPAT